Perjalanan Ke Negeri Paman Sam (Amerika)

Joe and Sheryl Goll

Dapat menginjakkan kaki di Amerika, adalah sebuah pengalaman dan  anugerah yang luar biasa, yang tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata. Diawali dengan mendaftar CCI Program oleh Aminef untuk tahun 2018-2019. Saya beruntung terpilih menjadi salah satu peserta untuk program selama 10 bulan ini.
Ada ketakutan yang saya rasakan ketika akan pergi ke negeri uncle Sam ini. Dari stereotype yang ada bahwa orang amerika sangat individualistic (kurang peduli), mereka tidak suka sama muslim juga pendatang (Immigran) dan lain sebagainya. Namun yang membuat saya sangat senang adalah pergi ke negara superpower di dunia ini yang menjadi dreamland bagi semua orang (Stereotypenya seperti itu).
Akhirnya waktunya tiba 14 Juli 2018 saya berangkat melewati Tokyo dan menginjakkan kaki pertama kali di Hollywood State, Los Angeles, California. Ada rasa deg-degan ketika harus berhadapan dengan petugas imigrasi yang super ketat. Dan yang membuat bingung adalah jalur imigrasi sesuai visa. Saya mendapatkan visa J1 dan itu berbeda dengan visa yang lain (Maklum Amerika memiliki banyak jenis visa) untung dibantu oleh seorang mahasiswi dari Hong Kong yang akan kuliah di Phoenix (AZ).  Saya sempat ditahan selama 20 Menit di imigrasi karena saya tidak tahu alamat di mana saya akan tinggal di Arizona, baik alamat apartment saya maupun alamat host parent saya. Saya coba menelepon Paul, Program coordinator saya, namun gagal karena saya belum menggunakan nomor US di cellphone saya, dan mencoba Voice call lewat whatsapp namun gagal dan tidak dijawab. Setelah petugas Imigrasi menanyakan beberapa pertanyaan yang ingin mereka tahu lebih dalam, akhirnya paspor saya di cap tandanya saya bisa masuk Amerika secara legal.
Saya harus menunggu selama 4 jam di Los Angeles International Airport untuk penerbangan selanjutnya ke Sky Harbor Phoenix Airport di Arizona. Akhirnya penerbangan saya pun tiba tepat pukul 12.00 waktu California. Di Amerika Airlines yang berukuran lebih kecil, saya duduk di dekat jendela dan di samping saya adalah seorang Suster dan Pastor Khatolik yang juga akan ke Phoenix dari wajahnya terlihat mereka berasal dari Amerika latin. Namun karena capek, saya tidak bicara sedikitpun dengan mereka. Dan kelihatnnya mereka juga cukup capek.

 Paul Patterson (Program Coordinator)

Di Sky Harbor Phoenix dengan rasa degdegan saya mencoba mengikuti jalur keluar dan akhirnya dari kejauhan terlihat sepasang suami-istri berdiri sambil memegang sebuah kertas besar bertuliskan “Welcome to Arizona Vicky”. Mereka adalah adalah Joe dan Sheryl Goll yang adalah orang tua angkat saya (Host Parent) yang akan saya tinggal selama 2 minggu pertama bersama mereka. Setelah mereka memberi pelukan dan dengan kaku saya membalas pelukan mereka (felt like give a big hug to a catholic nun). Tidak lama muncul seorang yang sudah separuh baya namun masih gagah dengan rambut berwarna coklat dan berkacamata dan di sampingnya seorang wanita latin amerika, mereka adalah Paul Patterson dan Juliana Costa Olievera, assiten Paul yang akan membantu dia dalam program CCI di Mesa Community College, setelah menanyakan kabar saya, kemudian Joe mengantar saya untuk mengambil bagasi saya.

Gary and Kaylene Dongell

Dia airport juga bertemu pertama kali dengan Gary dan Kaylene Dongell yang merupakan orang tua asuh dari Danilo Calle Lodono (Colombia) yang nantinya akan menjadi roommate saya di apartment, dan Sachin Kumar Gupta (India).
Perjalanan yang panjang memakan waktu lebih dari 20 Jam, membuat capek yang luar biasa dan perlu berhadapan dengan jetlag karena perbedaan waktu 16 jam lebih lambat dari Indonesia. Pemerintah Amerika cukup ketat dengan imigran yang masuk ke negerannya. oleh karena itu perlu banyak persiapan dan dokumen yang jelas. jangan seperti saya, lupa menanyakan alamar di mana saya akan tinggal, walaupun dokumen pasport, visa dan DS2019 saya jelas.

Komentar

Postingan Populer